Bahaya FOMO

Mengenal FOMO dan Bahayanya untuk Keuanganmu

FOMO atau Fear of Missing Out (rasa takut melewatkan sesuatu) merupakan sebuah fenomena yang semakin umum kita temukan. Meski sebagian orang tidak mudah terdampak, tapi ada kelompok orang yang rentan terhadap fenomena ini. Apa sebenarnya FOMO dan bagaimana hal ini bisa berpengaruh pada kondisi keuanganmu?

FOMO sendiri mengacu pada perasaan atau persepsi dalam pikiran kita sendiri bahwa orang lain bersenang-senang, mengalami hal-hal yang lebih menyenangkan dan menjalani kehidupan yang lebih baik ketimbang diri kita sendiri. FOMO melibatkan perasaan iri mendalam yang memengaruhi harga diri orang yang mengalaminya. Fenomena ini semakin meluas seiring dengan semakin populernya media sosial seperti Facebook dan Instagram.

Apa Itu FOMO dalam Keuangan?

Ketika seseorang mengalami FOMO, dia merasa harus mengikuti, melakukan atau memiliki apa yang dilakukan dan dimiliki oleh orang yang dilihatnya. Ini bisa terjadi dalam berbagai konteks. Ada orang yang merasakan FOMO saat melihat orang lain pergi berpesta, ada yang merasakan FOMO ketika seorang temannya berlibur keluar negeri dan tidak sedikit orang yang merasakan FOMO ketika melihat orang lain membeli sesuatu. 

FOMO finansial sendiri adalah ketakutan melewatkan sesuatu yang berhubungan dengan keuangan. Ini bisa termasuk berbelanja, menabung atau berinvestasi. Ketika kamu terus-terusan mengambil keputusan karena melihat apa yang dilakukan oleh orang lain, secara langsung ini akan membuatmu jauh dari fokus yang sebenarnya. Jika dibiarkan, ini bisa mengganggu kondisi keuanganmu secara umum.

Bagaimana FOMO Bisa Membahayakan Keuangan?

FOMO finansial bisa terjadi dalam berbagai bentuk. Untuk lebih memahami bagaimana hal ini bisa membahayakan keuangan, simak contohnya berikut ini!

  • FOMO dalam hal investasi. Investasi tentu adalah hal yang positif. Namun, kamu tidak bisa melakukannya sembarangan. Apalagi hanya sekadar ikut-ikutan. Hanya karena saham A sedang trending dan banyak orang membelinya, bukan berarti kamu harus mengikuti langkah mereka juga. Pastikan kamu hanya membeli produk investasi yang memang sudah kamu pahami cara kerjanya. Dengan begitu, kamu tidak akan kecewa jika harganya anjlok suatu saat nanti
  • FOMO dalam hal menabung. Sama seperti investasi, menabung juga merupakan aktivitas keuangan yang wajib dilakukan. Namun, kondisi keuangan yang berbeda-beda membuat cara menabungnya pun berbeda. Jika kamu melihat ada orang lain yang bisa menyisihkan lebih dari setengah gajinya untuk tabungan, kamu tidak perlu langsung menirunya. Lihat dulu bagaimana kondisi keuanganmu karena bisa jadi, jumlah tabungan 50% dari penghasilan itu tidak cocok denganmu. Pertimbangkan apakah dengan gaji yang tersisa semua kebutuhanmu masih bisa terpenuhi? Bagaimana kalau memperbanyak tabungan malah membuatmu kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari dan berujung pada utang?
  • FOMO dalam hal-hal yang sifatnya konsumtif. Hal ini merupakan fenomena FOMO yang paling umum. Orang-orang yang memamerkan gadget baru di Instagram atau update barang-barang belanjaan branded di Facebook akan selalu kamu temukan. Ketika muncul rasa iri dan kemudian diikuti dengan tindakan membeli barang yang sama, artinya kita sudah terjebak dalam FOMO yang membahayakan. Mengapa? Karena belum tentu apa yang kita beli sesuai dengan kebutuhan dan anggaran yang kita punya.

Bagaimana Caranya Menghindari FOMO?

Bagi kamu yang kerap membeli sesuatu karena FOMO, ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk meminimalisasi hal ini antara lain:

  • Ubah fokusmu. FOMO biasanya muncul karena perasaan tidak percaya diri. Merasa tidak punya dan merasa tidak mampu. Alih-alih fokus pada hal-hal negatif, cobalah untuk lebih menghargai apa yang sudah kamu punya. Dengan begitu, kamu tidak akan mudah iri pada pencapaian orang lain. Kalau ada orang-orang tertentu yang kerap membuatmu merasa FOMO, hindari mereka. Dengan cara ini, kamu bisa merasa lebih bahagia dan tentu saja bisa lebih bijak dalam mengeluarkan uang
  • Buat jurnal. Banyak orang yang membuat postingan tentang pencapaian mereka untuk mencari validasi dari orang lain. Jika kamu memang ingin mencatat pencapaian dan hal-hal penting lainnya, kamu bisa melakukannya lewat jurnal offline, bukan lewat media sosial. Ini akan membantumu menghindari urgensi untuk mendapatkan perhatian publik.

Mengeluarkan uang untuk hal yang tidak seharusnya akan selalu merugikan. Apalagi hanya dengan pertimbangan ikut-ikutan tren atau ikut-ikutan orang lain. Kalau memang harus membeli sesuatu, pastikan kamu mempertimbangkannya dengan baik. Jangan lupa juga untuk menggunakan fitur pembayaran di jasabayar.id untuk mencari beragam promo di toko online pilihanmu. Yuk, mulai lebih bijak mengatur keuangan!

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Kirim Pesan WA
1
Hallo kak, bisa kami bantu ?
Kami Online Senin - Jumat : 08:30 - 20:00 WIB dan Sabtu : 08:30 - 17:00 WIB
Minggu & Hari Besar tertentu kami LIBUR
Powered by